×
Movie Review: Geostorm

Movie Review: Geostorm

Movie Review Geostrom: Starring Gerard Butler
Foto: Warner Bros

Geostorm bercerita tentang perjuangan kakak-adik menyelamatkan bumi dari bencana alam. Sang kakak, Jake Lawson (Gerard Butler) adalah inisiator alat pengontrol cuaca bumi yang diberi nama Dutch Boy. Alat itu terletak di satelit luar angkasa. Sedangkan sang adik, Max Lawson (Jim Sturgess), adalah karyawan di White House. Karena "tingkah" sang kakak yang dianggap (pemerintah) tidak bisa diatur, Max pun in charge terhadap Dutch Boy dan terpaksa memecat sang kakak.

Sayangnya, beberapa tahun kemudian, Dutch Boy bermasalah. Tiba-tiba sebuah desa di Afghanistan membeku. Kejadian itu disusul oleh meledaknya lapisan bumi di Hong Kong. Usut punya usut, alat buatan Jake ternyata disabotase untuk kepentingan sebuah kelompok yang tidak bertanggung jawab. Tapi anehnya, hal itu hanya bisa dilakukan oleh sang presiden. Lalu, bagaimana Jake dan Max menghentikannya?

Jim Sturgess in Geostorm (2017)
Foto: Warner Bros

Trailer Geostorm sudah berkali-kali aku tonton karena diputar di bioskop sebelum It dan Kingsman: The Golden Circle. Tertarik? Sudah pasti. Film ini adalah garapan sutradara Dean Devlin yang merupakan "otak" di balik Independence Day (1996). Sebenarnya, aku bukan fans berat film-film seperti itu. Tapi, ibarat dunia buku, bagiku film-film tentang bencana alam (misalnya, The Day After Tomorrow, War of the Worlds, dan 2012) itu semacam light reading. Enak dinikmati, tapi tidak menciptakan kesan yang berarti. Oleh karena itu, you should know kalau aku sama sekali tidak punya ekspektasi terhadap film ini. Aku menontonnya di bioskop untuk mengisi waktu luang.

Hasilnya? Kalau kata kids jaman now ya "B aja". Dalam film seperti ini we can't expect for plot twist. Akhir ceritanya pasti bisa ditebak. Apalagi kalau sejak awal yang dijadikan "senjata" adalah sang pemeran utama. Bodohnya, aku sempat berharap ada tragic ending di menit-menit terakhir. Ah, seorang Gerard Butler jelas tidak mudah "dimatikan". Bahkan, bagiku karakternya tidak jauh berbeda dengan Mike Banning dalam London has Fallen (2016). Jika bencana demi bencana tidak dibuat semenggelegar itu, mungkin aku akan merasa seperti menonton London has Fallen.

Yap, speaking of effect, sepertinya itu yang membuatku berhasil terjaga selama menonton Geostorm. Mirip dengan film 2012 (2009), bencana demi bencana disuguhkan. Ada sapuan ombak yang membeku di Brazil. Ada banyak tornado berpasir di India. Ada juga gulungan ombak besar di Abu Dhabi. Hampir semua negara mengalami bencana dengan skala "gila". Semua itu terjadi hampir di saat yang bersamaan menjelang badai bumi alias geostorm. Karena aku menonton di studio biasa, efeknya pun masih terasa biasa saja. I'm sure film ini akan sedikit lebih "wow" kalau ditonton di IMAX 3D. Kalau kamu punya banyak waktu dan lagi banyak rezeki, you should try the 3D version. "Kalau" ya. I'm still thinking this movie isn't that worth it.

Abbie Cornish as Secret Service Agent in Geostorm Movie (2017)
Foto: Warner Bros

Eits, ada satu karakter yang cukup menarik perhatianku nih. Dia adalah Sarah Wilson (Abbie Cornish), secret service agent di Gedung Putih. Diam-diam dia berkencan dengan Max, which againsts the rule, dan dialah "kunci" kesuksesan Max. To be honest, sosok perempuan seperti dia sangat jarang terlihat dalam film-film Hollywood. Biasanya, karakter perempuan kuat selalu mendapat bantuan dari laki-laki (meski karakter sang laki-laki sangat tidak penting). Tapi, Sarah proves otherwise. Max malah digambarkan sebagai laki-laki kantoran yang "tidak sempurna". Secara fisik dia tidak sekuat kakaknya. Eh, secara jabatan pun dia masih butuh bantuan kekasihnya. You'll see how cool she is. Bahkan, adegan action-nya pun patut diacungi jempol.

Overall, film ini biasa saja. Gerard Butler terbukti kurang bisa menciptakan kesan tersendiri. Wajah ganteng Jim Sturgess pun tidak terlalu membantu. Tapi, dibandingkan dengan One Fine Day, Mereka yang Tak Terlihat, dan film-film lain yang saat ini tayang di bioskop, Geostrom jelas lebih patut dipilih setelah Blade Runner 2049 dan mungkin The Foreigner.

Foto: Warner Bros

12 komentar

  1. Mbak Ratri, thanks a lot untuk reviewnya. Ini genre film kesukaanku dan tetep mau nonton rencananya

    BalasHapus
  2. Aku belum nonton film ini mbak. Mesti banget segera ditonton nih... ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga harus kok :) Kalau belum nonton Kingsman 2, mending yang ini dipending aja. Ditonton waktu nanti tayang di TV pun tak apa hehe

      Hapus
  3. aku biasanya seneng kalau ada film aksi macam gini... pengen juga nonton ini

    BalasHapus
  4. haduh mba Ratri bikin saya mupeng, di sini belum ada bioskop pula.
    Tapi mayan kehibur dengan review mba Rat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh? Mba dimana? :" Duh, jadi merasa bersalah. Sabar ya, Mba. Sekarang XXI rasanya sering banget bikin bioskop hehe

      Hapus
  5. Kapan hari pas nonton film apa gituuu..ada lihat trailernya Geostorm ini. Aaaakk..Pengen nonton, tapi lagi nunggu lahiran nih. Hahahahha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga papa, Mbaaaa... Fokus lahiran dulu hehe. Bulan depan sepertinya banyak film-film bagus kok. Thor salah satunya.

      Hapus
  6. Wah saya belum sempat nonton film ini..

    BalasHapus
  7. Favoritku nih film tentang bencana alam, hehe... Next film nih.. Thx resensinya mbak ratri

    BalasHapus
  8. Waah thank u mba buat reviewnya. Nonton aahh~

    BalasHapus
  9. Ini film aku tonton karena faktor Gerald Butler doang. Tipe film yang kalau pemainnya si itu, sebisa mungkin aku tonton di bioskop. Guilty pleasure banget.

    BalasHapus

Thanks for reading! Jangan lupa tinggalkan jejak di sini. If you own a blog, don't forget to link it. I will visit you later. x